Tren Bitcoin Bagaikan Tas Mewah Hermes

whattrendingtopmost.com

Tren Bitcoin yang di puja – puja seakan sirna, bagaimana tidak Tahun 2012, satu Bitcoin bernilai kurang dari $10, namun pada Tahun Baru 2018, nilainya menjadi $13.000. Ketika nilainya jatuh di bawah $8.000 tidak lama setelah itu.

Beberapa orang berpendapat bahwa gerakan mata uang kripto hanyalah tren semata, yang akan menghilang sebagaimana tren-tren lainnya. Tetapi kemudian, harga Bitcoin mulai naik lagi menjadi lebih dari $11.000.

Teknologi blockchain seharusnya menciptakan order yang baru, terdesentralisasi, dan anarkis. Akan tetapi, ironisnya, ledakan mata uang kripto kembali menciptakan ketidakmerataan yang menjadi ciri khas kapitalisme: hanya 4 persen pemegang Bitcoin yang memiliki 95 persen Bitcoin yang saat ini beredar.

Komodifikasi mata uang kripto sebagai barang mewah mengaburkan kapasitas revolusionernya untuk menempatkan uang di luar kendali pemerintah.

Pada tahun 2012, Crispin menemukan ide untuk membuat instalasi seni tentang hari kiamat—yang pada saat itu terasa dekat: Akhir kalender suku Maya meramalkan kepunahan yang universal. Singularitas teknologi, yang terjadi ketika manusia menyatu dengan robot dan kita dapat mengunggah kesadaran ke cloud, mengancam kepunahan spesies manusia yang kita ketahui.

Selain itu, naiknya Bitcoin mengancam adanya kekacauan finansial, politis, dan sosial. Crispin memberi judul karyanya itu Self-Contained Investment Module and Contingency Package. Dalam kerangka kubus yang terbuat dari baja itu, Crispin menghadirkan seperangkat alat pertahanan hidup yang terdiri dari radio darurat, benih pusaka, botol penyaring air, dan yang tak kalah penting, alat penambang Bitcoin.

Baca Juga :  Blockchain Forensic Dalam Kejahatan Cryptocurrency

Cristin sendiri awalnya meniatkan karyanya itu sebagai karya yang ironis; sebagaimana karya-karyanya lain yang kritis terhadap utopianisme teknologi. Akan tetapi, karyanya ini juga menunjukkan bahwa mata uang kripto telah ber-evolusi dari sekadar alat finansial menjadi sumber kemewahan seperti tas Louis Vitton, jam tangan Cartier, atau patung Jeff Koons.

“Orang-orang tidak hanya membeli Bitcoin untuk mendapatkan uang; mereka membeli Bitcoin agar bisa menjadi orang-orang yang punya Bitcoin,” terang Jay Owens, futuris dan direktur riset di Pulsar, perusahaan asal London. “Bitcoin berfungsi seperti nama merk.”

Seperti halnya benda seni atau merk fashion, mata uang digital memiliki estetikanya sendiri yang membuatnya diinginkan. Jika pada masa lalu, alat pamer kekayaan adalah emas, karya seni murni, dan mode mewah, alat pamer kekayaan saat ini bisa dalam bentuk dompet digital atau logo holding koin digital.

Berbagai macam upaya telah dilakukan untuk mengejawantahkan mata uang digital ke dalam dunia materiil—termasuk dengan menggunakan koin logam dengan motif mencolok atau stik USB berdesain tinggi untuk mencerminkan nilai mata uang itu—tetapi belum ada yang berhasil.

Total
0
Shares
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Previous Post
familytreemagazine.com

Platform Pelacak Keturunan Family Tree DNA

Next Post
aplikasi lari

Aplikasi Lari Ini Bisa Bikin Kecanduan

Related Posts
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
<--dewa-->