Serverless Menjadikan Pengembangan Aplikasi Lebih Efisien

serverless

Serverless merupakan suatu teknologi yang memungkinkan pengembang aplikasi untuk membuat dan menjalankan aplikasi tanpa harus memikirkan infrastruktur yang dibutuhkan. Ini artinya, pengembang aplikasi dapat fokus pada pengembangan fitur aplikasi tanpa harus memikirkan masalah server, seperti pemeliharaan, skalabilitas, dan keamanan.

Serverless Memudahkan Pekerjaan Para Pengembang

Dengan serverless, pengembang aplikasi hanya perlu menulis kode dan mengaktifkannya saat diperlukan, sementara infrastruktur yang dibutuhkan akan dikelola oleh provider serverless. Hal ini membuat pengembangan aplikasi menjadi lebih efisien, karena pengembang aplikasi tidak perlu memikirkan masalah infrastruktur dan dapat fokus pada pengembangan fitur aplikasi.

Selain itu, serverless juga memungkinkan pengembang aplikasi untuk membayar hanya untuk waktu yang diaktifkan saja, yang berarti pengembang aplikasi tidak perlu membayar untuk server yang tidak terpakai. Ini merupakan keuntungan yang cukup besar, khususnya bagi aplikasi yang tidak selalu memiliki traffic yang tinggi.

Beberapa contoh layanan serverless yang dapat digunakan oleh pengembang aplikasi adalah:

  1. AWS Lambda: merupakan layanan serverless dari Amazon Web Services (AWS) yang memungkinkan pengembang aplikasi untuk menjalankan kode tanpa harus memikirkan infrastruktur yang dibutuhkan.
  2. Google Cloud Functions: merupakan layanan serverless dari Google Cloud yang memungkinkan pengembang aplikasi untuk menjalankan kode tanpa harus memikirkan infrastruktur yang dibutuhkan.
  3. Azure Functions: merupakan layanan serverless dari Microsoft Azure yang memungkinkan pengembang aplikasi untuk menjalankan kode tanpa harus memikirkan infrastruktur yang dibutuhkan.
  4. IBM Cloud Functions: merupakan layanan serverless dari IBM Cloud yang memungkinkan pengembang aplikasi untuk menjalankan kode tanpa harus memikirkan infrastruktur yang dibutuhkan.
  5. OpenFaaS: merupakan platform serverless yang dapat dijalankan di atas infrastruktur cloud apa saja, seperti AWS, Azure, atau Google Cloud. OpenFaaS memungkinkan pengembang aplikasi untuk menjalankan kode tanpa harus memikirkan infrastruktur yang dibutuhkan.

Prinsip dasar kerja serverless adalah dengan menjalankan kode aplikasi pada waktu tertentu atau saat diperlukan (misalnya saat ada request dari user). Kode aplikasi yang ditulis oleh pengembang aplikasi akan dijadikan sebuah “function” yang kemudian diupload ke layanan serverless.

Baca Juga :  Apa Itu NFT Tren Koleksi Digital Dengan Mata Uang Krypto

Saat ada request yang masuk, layanan serverless akan mengeksekusi function tersebut dan mengeluarkan hasilnya ke user. Setelah function selesai dieksekusi, layanan serverless akan mengelola infrastruktur yang dibutuhkan untuk menjalankan function tersebut.

serverless
image by: margomccabe.hashnode.dev

Beberapa contoh aplikasi yang telah sukses menggunakan serverless adalah:

  1. Netflix: perusahaan streaming video ini menggunakan serverless untuk mengelola traffic yang tinggi dan meningkatkan skalabilitas aplikasinya.
  2. eBay: perusahaan e-commerce ini menggunakan serverless untuk mengelola aplikasi marketplace-nya yang memiliki traffic yang tinggi.
  3. Capital One: perusahaan perbankan ini menggunakan serverless untuk mengelola aplikasi mobile banking-nya yang memiliki traffic yang tinggi.
  4. The New York Times: perusahaan media ini menggunakan serverless untuk mengelola aplikasi berita online-nya yang memiliki traffic yang tinggi.
  5. Accenture: perusahaan konsultasi teknologi ini menggunakan serverless untuk mengelola aplikasi pemrosesan dokumen yang memiliki traffic yang tinggi.

Serverless memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan dari serverless:

Kelebihan:

  • Memungkinkan pengembang aplikasi untuk fokus pada pengembangan fitur aplikasi, karena tidak perlu memikirkan masalah infrastruktur seperti pemeliharaan server, skalabilitas, dan keamanan.
  • Dapat menghemat biaya, karena pengembang aplikasi hanya perlu membayar untuk waktu yang diaktifkan saja, bukan seluruh waktu.
  • Memungkinkan skalabilitas yang tinggi, karena infrastruktur yang dibutuhkan akan dikelola oleh provider serverless sesuai dengan kebutuhan.

Kekurangan:

  • Dapat menjadi lebih sulit untuk mengontrol dan memantau aplikasi, karena aplikasi dijalankan pada infrastruktur yang dikelola oleh provider serverless.
  • Dapat menjadi lebih sulit untuk mengintegrasikan dengan sistem lain, karena aplikasi dijalankan pada infrastruktur yang dikelola oleh provider serverless.
  • Dapat menjadi lebih mahal dalam jangka panjang, terutama jika aplikasi memiliki traffic yang tinggi atau membutuhkan waktu yang lama untuk dieksekusi.

Serverless merupakan teknologi yang sangat bermanfaat bagi pengembang aplikasi, karena memungkinkan pengembangan aplikasi menjadi lebih efisien dan terfokus pada fitur aplikasi. Selain itu, dengan membayar hanya untuk waktu yang diaktifkan, pengembang aplikasi juga dapat menghemat biaya pengelolaan infrastruktur.

Total
0
Shares
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Previous Post
sustainable products

Sustainable Products

Next Post
elektabilitas digital

Elektabilitas Digital Menjadi Faktor Penentu Kemenangan Pemilu

Related Posts
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
<--dewa-->