Nasehat Finansial Yang Ada Dalam Video Games

nasehat finansial

Nasehat finansial yang dapat di ambil dari game yang tidak terlalu fame banget atau revolusioner sama sekali. Lagian, super lebay banget kalau bilang kita mencoba main game untuk mencari pelajaran mengatur keuangan yang baik.

Hanya saja, menemukan prinsip-prinsip finansial dalam game—secara enggak sengaja tentunya—memperkaya pandangan saya tentang prinsip mengurus keuangan di dunia nyata. Kita harus selalu ingat: di dunia nyata, uang tak bergeletakan begitu saja di lantai dan bisa kamu ambil atau pakai sesukamu.

Tentu, ada banyak game yang mengajarkan kebiasan finansial yang buruk. Salah satunya sudah pasti Grand Theft Auto. Namun, salah satu keasyikan mengeksplorasi dunia rekaan dan hidup dengan sudut pandang karakter yang kita mainkan, adalah ketika tiap player mendapatkan pengalaman bermain yang unik.

Di dunianya, sistem serupa juga berlaku. Kalau di Indonesia, penilaiannya menggunakan skor kredit BI checking yang dianalisis dari bank berdasarkan kemampuan membayar cicilan hutang secara konsisten. Acuan yang digunakan tidak secara langsung bersentuhan dengan tindakan baik/jahat kita.

Namun, sistem berdasarkan skor kredit ini memiliki nuansa ukuran kehormatan zaman bahuela ketika utang dianggap tanda-tanda jiwa-jiwa yang malas dan tindakan yang secara moral dipertanyakan. Di AS saja, yang terhitung negara maju, belum ada sistem buat membantu muda-mudi 20 tahunan awal yang terjerat hutang sampai Rp55 miliar karena berutang buat biaya kuliah.

Baca Juga :  Melacak Perilaku Menggiring Opini Via Narasi Media Sosial

Kalua di Indonesia, seringnya gaji awal yang mepet UMR tidak bisa bersaing sama inflasi, sehingga anak muda tak sanggup beli rumah. Tiap negara kasusnya pasti beda-beda. Tapi artinya, kemampuan mencicil adalah kuncinya. Kita harus bisa konsistensi, entah itu untuk berbuat baik atau menyicil hutang, menentukan murah atau mahalnya barang yang kami beli.

Seperti lagu rapper New York Notorious B.I.G tentang jebakan kemewahan sudah dianggap klasik. Lebih dari itu, liriknya saya yakin diangkat dari kenyataan sehari-hari. (Misalnya, diperkirakan sekitar dua pertiga pemenang lotre bangkrut setelah beberapa tahun, seperti yang dilansir oleh NY Daily News.

Parahnya lagi, orang kaya kagetan ataupun OKB sebetulnya lebih berpeluang menyatakan pailit dari penduduk Amerika Serikat pada umumnya).

 

Total
0
Shares
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Previous Post
teknologi fintech

Benarkah Teknologi Fintech Untuk Usaha Mikro Hanya Fiksi

Next Post
belanja online

Inikah Kerugian Pada Belanja Online Untuk Penjual Dan Pembeli

Related Posts
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
<--dewa-->