Digital Forensics Dalam Lingkup Investigasi Kejahatan Cyber

digital forensics

Digital Forensics atau yang kini lebih lazim disebut forensika digital di Indonesia merupakan pesona baru disiplin ilmu bidang teknologi. Perkembangan teknologi membawa perubahan besar pada cara manusia bersosialisasi. Segala lini kehidupan manusia bersinggungan langsung dengan teknologi, tidak hanya hal positif begitupun juga dengan hal negatif berupa tindak kejahatan. Disinilah Digital Forensics dibutuhkan untuk mengungkap keterlibatan teknologi didalam sebuah tindak kejahatan atau juga dibeberapa kesempatan dapat menjadi pintu masuk pengungkapan tabir sebuah kasus kejatahatan yang terjadi.

Digital Forensics

Computer Forensics adalah penamaan yang digunakan pertama kali sejak disiplin ilmu ini mulai dikembangkan, namun perkembangan computer yang semakin pesat membuat computer saat ini tidak hanya terdiri dari sebuah computer konvensional saja. Banyaknya perangkat digital yang kemudian menggunakan system computer didalamnya, membuat kata Digital dirasa lebih tepat untuk menggantikan Computer didalam istilah Computer forensics itu sendiri.

Digital Forensics sebanarnya telah dimulai sejak FBI Computer Analysis and Response Team pertama kali didirikan tahun 1984. Merujuk pada kata forensik yang melekat pada istilah forensika digital, arti dari kata forensik secara luas adalah sebuah proses keilmuan yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menghadirkan barang bukti. Sedangkan Digital Forensics itu sendiri mengutip dari EC-Council adalah pemeliharaan, identifikasi, ekstraksi, intrepertasi dan dokumentasi bukti komputer, untuk memasukkan aturan bukti, proses hukum, integritas bukti, pelaporan faktual dari informasi yang ditemukan, dan memberikan pendapat ahli dalam pengadilan hukum atau lainnya hukum dan atau proses administrasif sebagaimana dengan apa yang ditemukan.

Digital Forensics pada akhirnya berkaitan sangat erat dengan dunia hukum, oleh karenanya ilmu ini banyak digunakan dalam aktivitas investigasi pengungkapan sebuah kasus hukum

Komponen Didalam Digital Forensics

Secara natural digital forensics merupakan sebuah proses, dan tentu saja didalamnya memiliki beberapa komponen yang saling mendukung agar proses tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Tujuannya tidak lain adalah untuk mendapatkan hasil yang benar sebagai bentuk dari pembuktian aktivitas investigasi serta harus dapat dipertanggungjawabkan.

Baca Juga :  Sustainable Products

digital forensics

Terdapat 3 komponen penting didalam digital forensics yang mencakup manusia (people), perangkat/peralatan (equipment), dan yang terakhir adalah aturan (protocol). Ketiga komponen ini harus memenuhi standart khusus dan memiliki kelayakan yang telah ditentukan.

Pada komponen manusia misalnya harus telah memiliki sertifikat yang diakui secara internasional atau setidaknya memiliki jenjang tahun pengalaman dibidang ini dan harus dapat dibuktikan. Pada komponen perangkat terdiri dari hardware dan software yang memiliki kemampuan untuk melindungi data yang diakses agar tidak berubah ketika dilakukan aktivitas analisis. Sedangkan pada aturan terdapat proses identifikasi, penyimpanan, analisa, dan presentasi pembuktian hasil. Komponen aturan adalah yang terpenting pada tahap ini. Jika terjadi kesalahan, maka alat bukti menjadi tidak sah untuk dihadirkan didalam sebuah persidangan sebagai bukti hukum.

Kejahatan Cyber

Kejahatan Cyber merupakan tindak kejahatan yang memerlukan penanganan khusus, sudut pandang penanganannya berbeda dengan kejahatan konvensional. Bukti yang melekat pada tindak kejahatan cyber merupakan bukti yang sangat mudah rusak, hilang/musnah, dan tercemar. Barang bukti pada kejahatan cyber atau kejahatan yang melibatkan teknologi didalamnya adalah merupakan Bukti Digital. Barang bukti digital dapat tersembunyi dilokasi tak lazim bahkan dengan format yang tidak dikenali. Dengan sifat barang bukti digital yang telah disebutkan sebelumnya, tentu saja penanganannya memerlukan seseorang dengan keahlian khusus.

Setiap tahunnya kejahatan cyber terus meningkat, ini berbanding lurus dengan teknologi yang juga terus berkembang. Untuk dapat membuktikan sebuah kejahatan cyber diperlukan bukti yang valid dan cukup agar dapat diterima didalam pengadilan. Disinilah digital forensics diperlukan untuk dapat mengungkap tabir kejahatan cyber yang sedang terjadi. Semua proses mulai dari penyitaan barang bukti, analysis, dan penulisan laporan harus sesuai dengan kaedah forensika digital.

Artikel ini akan menjadi rangkaian pembuka dari chapter khusus bertema digital forensics yang akan saya tulis di techme. Jika anda tertarik dengan bidang ini, silahkan pantau terus techme.id untuk mengetahui update terbaru dari chapter digital forensics ini.

Total
0
Shares
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Previous Post
Decentralized Finance

Decentralized Finance (DeFi) Didalam Teknologi Krypto

Next Post

Metaverse, Metafora Dunia Dalam Dimensi Digital

Related Posts
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
<--dewa-->