Bagaimana Sosial Media Membunuh Demokrasi Lewat Data

Bagaimana Sosial Media seperti Facebook dalam bisnisnya mengeksploitasi data Anda. Perusahaan ini bernilai miliaran dolar karena memanen data Anda dan menjualnya kepada pengiklan.

Pengguna didorong untuk like, share, dan comment tentang hidup mereka atas nama keterhubungan dengan keluarga dan teman-teman.

Namun, sebagai analis data, peneliti keamanan dan peretas yang beretika, saya tahu bahwa ada cerita lain di balik itu. Landasan dari demokrasi modern berada dalam sebuah pertaruhan.

Dengan ilmu demografi–istilah yang digunakan oleh pengiklan untuk membagi atau memotong sebuah pasar dengan klasifikasi usia, gender, etnik, dan variabel lainnya untuk membantu mereka memahami para pelanggan.

Sebaliknya, ilmu psikografis mengukur kepribadian, nilai-nilai, opini, perilaku, ketertarikan, dan gaya hidup orang-orang. Psikografis dan demografi membantu para pengiklan memahami cara Anda bertindak dan siapa Anda.

Mayoritas orang telah mendengar ilmu demografi–istilah yang digunakan oleh pengiklan untuk membagi atau memotong sebuah pasar dengan klasifikasi usia, gender, etnik, dan variabel lainnya untuk membantu mereka memahami para pelanggan.

Sebaliknya, ilmu psikografis mengukur kepribadian, nilai-nilai, opini, perilaku, ketertarikan, dan gaya hidup orang-orang. Psikografis dan demografi membantu para pengiklan memahami cara Anda bertindak dan siapa Anda.

Masih ingat kah anda bagaimana Cambridge Analytica, perusahaan di Inggris yang dimiliki oleh seorang miliarder misterius dan dipimpin oleh penasihat kunci Donald Trump, Steve Bannon, menggunakan data psikografi dari Facebook untuk memprofilkan para pemilih Amerika dalam bulan-bulan sebelum pemilihan presiden 2016.

Baca Juga :  Memupuk Kapitalisme Dengan Jejaring Sosial

Mengapa perusahaan tersebut melakukan ini? Mereka menyasar pemilih dengan pesan politik terpersonalisasi dan mempengaruhi perilaku pemilihan mereka.

Dengan menyamarkan kegunaan untuk penelitian Facebook menyediakan akses kepada para peneliti akademik untuk mempelajari Anda. Banyak peneliti sosial dan psikolog telah meniti karir mereka dengan menganalisis berbagai cara untuk memprediksi kepribadian dan ideologi Anda dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana.

Pertanyaan-pertanyaan itu, seperti digunakan dalam kuis media sosial, tidak menampakkan punya hubungan jelas pada politik. Bahkan sebuah keputusan seperti peramban web apa yang Anda gunakan untuk membaca artikel ini berisi petunjuk tentang kepribadian Anda.

Dengan menggabungkan profiling psikografis, analisis big data, dan iklan penargetan mikro, wacana publik di seluruh negeri yang telah memasuki sebuah era baru.

Apa yang dulunya merupakan pertukaran informasi publik dan dialog demokratis sekarang merupakan kampanye desas-desus yang disesuaikan: Baik kelompok-kelompok yang etis maupun jahat membelah orang-orang mengkonsumsi berita yang hanya sekedar opini belaka, berbisik ke telinga masing-masing dan setiap pengguna, membangkitkan mereka berdasarkan ketakutan dan mendorong mereka untuk berbisik ke orang lain yang berbagi ketakutan itu.

Masalahnya bukan dari data psikografis yang telah dieksploitasi dalam skala besar. Platform media sosial seperti Facebook membolehkan data orang-orang digunakan dengan cara-cara yang merenggut kekuasaan pemilih dan memberikannya kepada kepada juru kampanye penganalisis data dengan begitu perlahan demokrasi itu mati seketika.

Total
0
Shares
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Previous Post

Cara AI Prediksi Hubungan Percintaan Anda

Next Post
koneksi 5G

Secepat Apa Jaringan Koneksi 5G Ini Penjelasanya

Related Posts
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
<--dewa-->