Algoritma Bisnis Online Dalam Menetapkan Harga Tinggi

Algoritma bisnis online bukan hanya dalam bagaimana memantau perilaku pelanggan dalam memilih suatu barang atua jasa, akan tetapi lebih dari itu sumber penghasilan mereka yaiut selisih harga beli.

Secara tradisional ketika menentukan harga suatu produk, penjual mempertimbangkan nilai produk tersebut bagi pembeli dan berapa harga produk lain yang serupa, dan menetapkan apakah pembeli potensial sensitif terhadap perubahan harga. Tetapi di era digital ini, banyak hal telah berubah.

Sistem algoritme-lah yang menetapkan harga. Parahnya, sistem algoritme ini berkolusi dengan penjual untuk merugikan konsumen.

Sistem ini sangat populer di industri perhotelan dan pariwisata, terutama karena hotel memiliki biaya tetap, persediaan yang cepat rusak (makanan yang perlu dimakan sebelum menjadi busuk) dan tingkat permintaan yang berfluktuasi.

Dalam kebanyakan kasus, sistem manajemen pendapatan memungkinkan hotel untuk menghitung tarif kamar ideal dengan cepat dan akurat menggunakan algoritme canggih, data kinerja masa lalu, dan data pasar saat ini. Tarif kamar kemudian dapat dengan mudah disesuaikan di mana pun mereka diiklankan.

Namun, program penetapan harga algoritmik yang baru menjadi jauh lebih canggih daripada sistem yang lama karena perkembangan kecerdasan buatan.

Manusia masih memainkan peran penting dalam sistem yang lama dengan menganalisis data yang dikumpulkan dan membuat keputusan akhir tentang harga. Tetapi sistem penetapan harga algoritmik sebagian besar bekerja sendiri.

Baca Juga :  Pengenalan ke GitHub: Apa Itu dan Mengapa Penting Bagi Developer?

Algoritme tersebut mempelajari aktivitas toko online untuk mempelajari dinamika ekonomi pasar (bagaimana harga produk ditetapkan, pola konsumsi normal, tingkat penawaran dan permintaan).

Tetapi mereka juga dapat secara tidak sengaja “berbicara” dengan program lainnya terus menerus untuk mengawasi penetapan harga dari penjual lain dan mempelajari harga yang pas di pasar.

Algoritme ini tidak diprogram untuk memonitor algoritme lain. Tetapi mereka belajar bahwa cara tersebut adalah hal terbaik yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan mereka dalam memaksimalkan keuntungan.

Hal ini menghasilkan kolusi harga yang tidak diinginkan, yaitu harga ditetapkan dalam batas yang sangat dekat satu sama lain. Jika satu perusahaan menaikkan harga, sistem pesaing akan segera merespons dengan menaikkan harga mereka, menciptakan pasar yang berkolusi.

Tetapi selama algoritme diprogram untuk memberikan keuntungan sebesar mungkin, dan dapat belajar bagaimana melakukan ini secara mandiri, programmer mungkin tidak dapat mengatasi kolusi ini.

Bahkan dengan beberapa pembatasan yang dilakukan, algoritme dapat belajar cara untuk mengatasinya ketika mereka mencari cara baru untuk memenuhi tujuan mereka.

Total
0
Shares
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Previous Post
koneksi 5G

Secepat Apa Jaringan Koneksi 5G Ini Penjelasanya

Next Post
privasi data

Undang-Undang Privasi Data Seberapa Pentingkah

Related Posts
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
<--dewa-->