Apa itu NFT sebuah aset digital yang diperjual belikan menggunakan mata uang krypto, Transaksi NFT terkenal di lakukan oleh selebritas macam Lindsay Lohan dan Logan Paul konten digital bernama non-fungible token (NFT) dijual dan dikoleksi penggemar berupa format JPEG, GIF, bahkan twit dan MP3. Dengan meggunakan token Ethereum salah satunya (semacam nomor seri) sebagai bukti kepemilikan.
NFT seperti membeli “sertifikat” kepemilikan sebuah aset digital yang sebenarnya tak perlu disimpan. Kepemilikan ini lebih bernilai simbolis, bukan memiliki sesuatu secara riil. Tapi beda dari sekadar membeli aset digital hal ini juga merupakan dukungan bagi kreator seperti platform gofundme karena NFT bisa dijual lagi.
Banyak para pesohor investor Silicon Valley Mark Cuban, ikut meramaikan transaksi NFT dengan harga yang melebihi US$81.000 atau setara Rp1,1 miliar. Nyatanya kisaran harga karya seni kontemporer biasanya sampai ratusan ribu dolar saja.
image source : twitter.com
Salah satu Co-founder Twitter, Jack Dorsey, bahkan menjual twit pertamanya dalam format NFT untuk lelang amal, laku sampai US$2,5 juta. Rekor lain juga dipecahkan pada 8 Februari 2021 oleh dua pemain video game yang membeli sepetak “lahan” dalam game Axie Infinity seharga US$1,5 juta (Rp21 miliar) dalam mata uang kripto.
Apakah NFT merupakan sebuah aset jangka panjang.
Transaksi Ini bukanlah praktik jual beli yang murah. Pengguna hanya perlu membayar biaya transaksi menggunakan token Ethereum untuk menciptakan dan mentransfer NFT. Untuk seniman baru seperti Daniella salah seorang artis lukis dan desain grafis, biaya transaksi yang dikeluarkan hanya sekitar 10 persen dari pendapatan bulanannya.
Dia melihatnya sebagai ongkos bisnis yang membantunya menjangkau pembeli internasional. Format NFT juga dipajang melalui galeri digital Crypto Voxels, dan sudah banyak seniman dan desainer yang terjun ke platform ini.
Pencurian NFT pertama oleh seorang hacker pernah dilaporkan pada 14 Maret 2021. Beberapa kolektor terkenal di Nifty Gateway mengalami peristiwa pencurian itu, indikasinya karena tidak menerapkan sistem two-step verification untuk password-nya.
Belum lagi kritik yang sering disampaikan oleh para pengamat IT karena pembuatan satu format NFT (apa itu NFT sering disebut ‘mint’) menggunakan kebutuhan energi yang setara pemakaian listrik empat hari berturut-turut lamanya. hal ini membuat praktik NFT masih belum ramah lingkungan.
Full-Stack Developer | Data Scientist